KIBLAT.NET, Ankara – Kepala Badan Negosiasi Kekuatan Revolusi dan Oposisi Suriah, Nasr Al-Hariri, menyerukan gerakan sipil dan militer untuk melawan Hai’ah Tahrir Al-Syam (HTS), yang mengontrol penuh kota Idlib. Ia menganggap HTS adalah sumber yang dijadikan dalih oleh Rusia dan rezim untuk menyerang wilayah terakhir oposisi Suriah itu.
Seruan pejabat tinggi oposisi politik Suriah ini datang dalam konferensi pers yang diadakannya di Istanbul, Turki, pada Senin (30/09/2019). Hariri berbicara tentang perkembangan terbaru dalam proses politik dan Komisi Konstitusi Suriah.
Hariri mengatakan bahwa rezim dan sekutunya memiliki keinginan yang jelas untuk terus mendukung operasi militer di wilayah Idlib dengan menggunakan HTS sebagai alasan untuk menargetkan warga sipil dan infrastruktur.
Bersamaan dengan pernyatan tersebut, HTS mengeluarkan peringatan pada Senin akan adanya kampanye militer terhadapnya. Kampanye itu, kata HTS, bagian dari “perang desas-desus” yang dihembuskan rezim penjahat di wilayah yang sudah dibebaskan.
“Desas-desus ini sejalan dengan seruan penjajah Rusia, untuk menyingkirkan aktor terpenting di ruang operasi Al-Fath Al-Mubin yang berhasil mengimbangi jalannya pertempuran, dan untuk menganggu upaya rakyat yang mulia untuk tetap bersama putra-putra pejuang revolusi,” kata pernyataan HTS.
Hariri mengambarkan bahwa di Idlib, kekuatannya diserang oleh dua “monster”, binatang buas pertama rezim Bashar Al-Assad dan milis sekutunya. Yang kedua adalah HTS atau Al-Qaidah atau semua nama dan simbolnya.
Dia menambahkan, “kita seharusnya tidak menyimpan file HTS sebagai permainan bagi Rusia untuk digunakan di mana pun mereka inginkan. FSA di lapangan harus bekerja sama dengan negara-negara di koalisi internasional, dalam format internasional apa pun, untuk menyingkirkan organisasi ini tanpa mengizinkan rezim, Rusia dan Iran untuk meraih kemajuan di wilayah ini dan melakukan kejahatan.”
Beberapa pekan terakhir, terjadi pembicaraan tentang kemungkinan pembubaran HTS sepenuhnya, untuk mengakhiri dalih “terorisme” yang menjadi sandaran Rusia dalam kampanye militernya.
HTS adalah salah satu faksi militer yang memiliki andil besar dalam menghadapi kampanye militer rezim di Suriah utara, bersama Jabhah Wathaniyah lit Tahrir (JWT) dan Jaisyul Izzah. Ketiga faksi besar itu membentuk ruang operasi bersama di bawah sandi Al-Fath Al-Mubin.
Pada awal September, beberapa wilayah di Idlib yang penduduknya dikenal tidak sejalan dengan ideologi HTS menyaksikan aksi demontrasi menentang gerakan itu dan Pemerintahan Darurat Idlib, yang disinyalir kepanjangannya. Aksi ini digelar di saat rezim mengumumkan gencatan senjata.
Sumber: Enabbaladi.net
Redaktur: Sulhi El-Izzi