KIBLAT.NET, Jakarta – Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengerahkan sejumlah armada kemanusiaan untuk meredam dampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah terdampak.
Semua armada tersebut disiapkan di Humanity Distribution Center (HDC) Gunung Sindur, Jawa Barat untuk diberangkatkan. Sejumlah armada kemanusiaan tersebut antara lain Humanity Food Truck, Ambulance Pre-Hospital, Humanity Water Tank, dan sepuluh truk logistik yang memuat seratus ton bantuan logistik tahap pertama.
Selain itu, dalam waktu dekat ACT juga berencana akan mengirimkan 1.000 ton bantuan pangan melalui kapal kemanusiaan. Seratus ton diantaranya akan diberangkatkan melalui jalur darat pada hari ini (23/09/2019).
Adapun bantuan tersebut terdiri dari 20 ton beras, gula, air mineral, serta kebutuhan sanitasi dan obat-obatan. Selain itu, seratus relawan terlatih juga akan diberangkatkan menuju Riau untuk membantu pemadaman api dan mendistribusikan bantuan serta melakukan pelayanan kesehatan.
Presiden ACT, Ibnu Khajar mengatakan bahwa pada awal September, ACT sebenarnya telah merilis suatu kampenye dengan tema besar yaitu #IndonesiaDermawan.
Tidak lama kemudian, sebuah permasalahan besar harus dihadapi masyarakat Indonesia, salah satunya bencana asap pekat di dua pulau terbesar Indonesia yaitu Sumatera dan Kalimantan. Menurutnya, kejadian ini menjadi momentum atas semangat dermawan yang digalakkan.
“Pengiriman bantuan pangan dan logistik dalam jumlah masif tidak terlepas dari dampak bencana kabut asap terhadap perekonomian warga dan aksi kami dalam #IndonesiaDermawan yang telah kami galakkan,” jelas Ibnu dalam rilis yang diterima Kiblat, Senin (23/09/2019).
Kondisi terkini secara umum di Sumatera dan Kalimantan, jarak pandang tidak lebih dari 20 meter. ACT pun langsung mengirimkan bantuan kesehatan untuk para masyarakat terdampak. Relawan ACT di lokasi melaporkan pula bahwa saat ini yang masih bertahan di dalam rumah ialah para warga rentan seperti lansia, para warga miskin yang tidak mempunyai biaya untuk menghindari asap, serta bayi.
Dengan kondisi yang ada, lanjut Ibnu, ACT meluncurkan gerakan #SayaPeduli dan #BantuMerekaBernapas yang merupakan gerakan turunan dari #IndonesiaDermawan.
Ia menjelaskan gerakan ini merupakan bentuk konkret kepedulian ACT atas masyarakat yang menjadi korban bencana asap.
“Selain posko yang siap siaga, kami akan kirimkan pula air purifier di rumah-rumah yang berlokasi dekat dengan asap. Kami akan menjemput masyarakat dan memberikan tempat yang layak untuk mereka, anak-anak difasilitasi untuk tetap sekolah, posko-posko ACT akan menjadi tempat untuk berkumpul masyarakat,” ungkap Ibnu.
Hingga kini, ACT mengaku telah melakukan sejumlah penanganan untuk menanggulangi karhutla maupun dampak kabut asap.
Di sejumlah wilayah, ACT mengirimkan regu penyelamat untuk membantu pemadaman api, melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat terdampak asap, membagikan masker dan oksigen, serta edukasi menjaga kesehatan di wilayah terdampak asap. Lima posko disiapkan untuk penanganan kabut asap dan karhutla. Selain itu, ACT terus bersiaga di 6 provinsi atau 12 kabupaten/kota.
“Kami mengajak kepada semua elemen masyarakat, untuk turut langsung bergerak memberikan bantuan. Hal ini karena masih banyak bantuan yang diperlukan sebagai spirit dari #IndonesiaDermawan,” pungkas Ibnu Khajar.
Reporter: Fanny Alif
Editor: Rusydan Abdul Hadi