KIBLAT.NET, Kabul – Seruan pemerintah Afghan bahwa proses perdamaian harus dimulai dengan sebuah gencatan senjata menarik perhatian utusan khusus Amerika Serikat Zalmay Khalilzad. Tak lama setelah seruan itu, Khalilzad menuntut Taliban harus memberikan bukti dengan cara melucuti senjata secara menyeluruh jika memang menginginkan perdamaian.
Permintaan Khalilzad ini kemudian memantik reaksi keras juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid. Menurut Mujahid, bukan Taliban yang seharusnya melucuti senjata, tetapi bahwa Khalilzad seharusnya menyampaikan pesannya itu ke Amerika Serikat supaya menghentikan kekerasan yang selama ini mereka lakukan di Afghanistan.
Perlu dicatat Amerika Serikat terus mengulangi strategi yang sama meskipun berulangkali terbukti gagal, sementara Washington masih mengharapkan hasil yang berbeda. Mujahid mengatakan ini merupakan waktu yang tepat bagi Washington untuk mau menerima “kenyataan saat ini”.
Sejuh ini Amerika Serikat belum merespon pernyataan terbaru Zabihullah Mujahid. Namun diperkirakan Taliban tidak mungkin lagi untuk meletakkan senjata.
Amerika Serikat dan Taliban masih melakukan proses negosiasi damai yang telah berjalan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk adanya dugaan mulai ada kesepakatan awal bahwa Washington akan menarik mundur pasukannya. Sementara Taliban setuju untuk tidak mengijinkan wilayahnya dijadikan tempat untuk merencanakan serangan teror.
Penyelesaian kesepakatan antara kedua pihak diperkirakan akan memakan waktu lama. Sementara itu, pemerintah Presiden Ashraf Ghani di Kabul masih terus menjadi hambatan karena menuntut diberi peran penting dalam setiap kesepakatan apapun.
Sumber: Antiwar
Redaktur: Yasin Muslim