KIBLAT.NET, Solo – Ketua Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Islam Al Mukmin, Ngruki Ustadz Ibnu Chanifah menyatakan bahwa pihak pesantren dan warga sekitar sangat kecewa terkait batalnya status bebas Ustadz Abu Bakar Baasyir. Sebab, dari pemerintah sudah memberikan lampu hijau bebas kepada Ustadz ABB kepada publik.
“Kami sangat-sangat kecewa dengan keputusan. Karena sudah ada keputusan akan dibebaskan, tapi kok kemudian dibatalkan,” ungkapnya saat konferensi pers di Pondok pesantren Islam Al Mukmin, Ngruki, Grogol pada Rabu (23/1/19).
“Itu yang membuat kami sangat-sangat kecewa,” imbuhnya.
Menurutnya, ada ketidakpastian hukum yang diterapkan pemerintah. Selayaknya, pemerintah menimbang dengan matang terlebih dahulu sebelum mengeluarkan statemen terkait. Karena, segala kebijakan hukum berada di tangan pemerintah. Sehinggga masyarakat akan langsung menangkap segala statemen yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Sementara saat ini, ia dan segenap pendidik di pondok berusaha untuk menyadarkan kepada santri untuk tetap sabar dan tabah atas kebijakan tersebut. Terlebih, kepada masyarakat sekitar. Karena, menurutnya kebijakan pembatalan tersebut juga membuat ketidaknyamanan baik di pesantren maupun masyarakat.
Selain itu, ia menyatakan pihak pesantren telah menyiapkan segala kebutuhan untuk menyambut kedatangan ustadz ABB. Menurutnya, saat penyambutan santri putra akan ditempatkan di masjid lantai bawah, sedangkan santri putri di lantai dua. Untuk mengantisipasi kemungkinan banyaknya masyarakat yang ingin menyambut, pihak pesantren juga memasang tenda di sebelah masjid.
“Untuk mengantisipasi kalau sebagian warga ada yang mengikuti penyambutan,” katanya.
Rencananya, jika ustadz ABB benar bebas hari ini, ketika sudah sampai di pondok, Ustaz Abu Bakar Ba’asyir akan langsung masuk ke masjid untuk menunaikan salat dua rakaat. Setelah itu, kemungkinan akan ada sambutan langsung dari ustadz ABB.
“Sebagai pimpinan lembaga, tentu kami sudah menyiapkan semuanya. Karena beliau tidak bisa dilepaskan dari kami semuanya, beliaulah salah satu pendiri yang kemudian mengikuti dari berdiri sampai saat ini,” ujarnya.
“Dengan ini, semoga anak anak bisa menata diri, dan kami bisa berbenah diri dan kepada pemegang otoritas agar dalam menyampaikan statemen itu ya dipikir dulu masak masak,” tutupnya.
Reporter: Reno
Editor: Izhar Zulfikar