KIBLAT.NET, Solo – Ribuan umat Islam Solo Raya turut menggelar aksi untuk menentang kezaliman pemerintah China terhadap muslim Uighur. Endro Sudarsono, Sekretaris Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menegaskan bahwa diskriminasi yang diterima muslim Uighur sangat memprihatinkan.
“Kami mengecam tindak penindasan, persekusi, dan berbagai tindak kekerasan atas Muslim Uyghur oleh pemerintah China yang merupakan kategori kejahatan kemanusiaan, pelanggaran HAM berat,” katanya kepada Kiblat.net pada Jumat (21/12/2018).
Endro menjelaskan, sebelum aksi, massa dihimbau untuk berkumpul terlebih dahulu di halaman Masjid Kottabarat guna untuk pengadaan konvoi bendera tauhid. Terpantau, selepas shalat Jumat halaman masjid sudah dipenuhi kendaraan dan massa dengan mengenakan baju putih dan atribut bendera, topi, ikat kepala bertuliskan kalimat Tauhid.
Tepat pukul satu konvoi dimulai, dengan diawali dengan mobil orasi lalu disusul oleh ribuan massa dibelakangnya. Dalam perjalanan, terlihat salah satu massa memberikan satu bendera tauhid nya kepada pengendara lain yang tidak berpunya. Sementara sebagian massa yang tidak mengenakan motor, berjalan beriringan di bahu jalan dengan mengayunkan bendera tauhid nya.
“Ini adalah bentuk solidaritas kita kepada saudara kita di Uighur sana,” ungkap Endro.
Sesampai di Bundaran Gladag, massa diberikan tausyiah dari ustadz, dai dan tokoh masyarakat sekitar diantaranya Ust. Dr. Mu’innuddinillah Basri. MA, Ust. Tengku Azhar, Ust. Mas’ud Izzul Mujahid, Ust. Halim Naharrussurur, Ust. Abdurrahim Ba’asyir, Ust. Fais Baradja, Kang Puji Hartono DIY, Ust. Shobarin Syakur.
Menurut pantauan kiblat.net, aksi berjalan dengan lancar, lalu lintas sekitar aksi dipandu oleh laskar dengan dikawal sejumlah aparat kepolisian. Pukul 14.45 menjelang adzan Ashar, massa dibubarkan yang sebelumnya berdoa bersama.
Reporter: Reno Aldino
Editor: Izhar Zulfikar