KIBLAT.NET, Idlib – Sejumlah kota yang dilalui jalan internasional Damaskus-Aleppo di Idlib, bebeberapa hari terakhir, menyaksikan mobilisasi pasukan dari pihak Hai’ah Tahrir Al-Syam (HTS). Kelompok pejuang Suriah itu berupaya merebut sekitar Kota Maarrat Nukman dan Darrah Izzah di pedesaan Damaskus, yang dilintasi jalur penting tersebut.
Sumber oposisi Suriah Free Syrian Army (FSA), Senin (26/11), mengatakan bahwa HTS berupaya menyempurnakan kontrol atas jalan internasional dengan merebut Marrat Nukman di pedesaan Idlib. Ini merupakan satu-satu kota yang dilalui jalan internasional di luar kontrol HTS.
Sumber yang meminta namanya tidak disebut itu menambahkan bahwa HTS memobilisasi pasukan ke sekitar kota Marrat Nukman dan Darrah Izzah. Hal serupa dilakukan Ahrar Al-Syam dan Nurudin Zanky untuk menghadang HTS merebut dua kota tersebut.
Jalan internasional Damaskus-Aleppo masuk dalam poin kesepakatan Sochi yang ditandatangani oleh Rusia dan Turki untuk Idib.
Berdasarkan kesepakatan itu, jalan internasional Damaskus-Aleppo dan Aleppo-Lattakia dibuka sebelum pergantian tahun. Pembukaan itu untuk merangsang kembali perdagangan di kawasan tersebut.
Anggota kantor media Jabhah Wathaniyah Lit Tahrir (JWT), Muhammad Adib, mengatakan bahwa unit pemantau dan pengawas serta pasukan keamanan memantau pergerakan HTS dengan memobilisasi pasukan ke dua kota tersebut. JWT melakukan hal serupa dan melakukan persiapan untuk segala kemungkinan buruk.
“Menurut pengalaman JWT, pergerakan yang dilakukan HTS tersebut mencerminkan persiapan tempur atau sesuatu mencurigakan,” kata Adib.
JWT merupakan aliansi faksi-faksi FSA dan kelompok-kelompok Islamis, terutama Faylaq Al-Syam, Ahrar Al-Syam, Nurudin Zanky dan Jaisy Idlib Al-Hurr.
HTS sendiri tidak berbicara pergerakan militer apapun di sekitar jalan internasional.
Menurut peta kontrol, HTS menguasai bagian panjang jalan internasinal. Hampur seluru kota di Idlib yang dilintasi jalan tersebut di bawah kontrol HTS, kecuali Marrat Nukman. Kota tersebut merupakan basis FSA.
Sumber FSA menduga HTS ingin mengontrol seluruh kota yang dilalui jalan internasional seiring semakin dekatnya penerapan poin kesepakatan Turki-Rusia.
Terkait kota Darrah Izzah, yang tidak dilintasi jalan internasional Damaskus-Aleppo, Adib menjelaskan bahwa kota itu sangat penting bagi HTS karena terletak strategis. Konstur wilayahnya pegunungan sehingga memudahkan memantau wilayah sekitar.
Berdasarkan kesepakatan Turki-Rusia, dua jalan internasional akan dibuka dan di bawah kendali dua Negara penjamin. Faksi-faksi oposisi harus menyerahkan wilayah tersebut kepada pasukan Turki-Rusia. Sementara HTS tidak sepenuhnya setuju dengan kesepakatan tersebut.
Sumber: Enabbaladi.net
Redaktur: Sulhi El-Izzi