KIBLAT.NET, Agra – Organisasi Penelitian Arkeologi India, Senin (05/11), mengumumkan larangan salat lima waktu di Taj Mahal di kota Agra, India utara.
Surat kabar “Times of India” mengatakan bahwa para petugas telah memutus jaringan air untuk berwudhu di Taj Mahal sejak Ahad malam.
Surat kabar menunjukkan bahwa Imam Sayed Sadiq Ali, imam masjid Taj Mahal yang datang untuk salat, terkejut mendapati air mati.
Menurut surat kabar itu, kepala Komite Taj Mahal, Sayed Ibrahim Hussein, mengatakan bahwa umat Islam menggelar salat bertahun-tahun di Taj Mahal, dan tidak ada alasan untuk mencegah mereka melakukan hal itu.
Hussein menambahkan bahwa ideologi anti-Muslim baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah berada di belakang keputusan itu.
Arkeolog dari Organisasi Penelitian Arkeologi India, Vasant Suwran, mengatakan larangan itu datang dalam pelaksanaan keputusan pengadilan dan bahwa masjid akan terbuka hanya untuk Salat Jumat.
Pada bulan Juli, Mahkamah Agung India mengeluarkan keputusan mengizinkan Muslim yang tinggal di kota Agra di negara bagian utara Uttar Pradesh untuk mengadakan lima waktu dan Salat Jumat di Taj Mahal.
Sumber: Anadolu Agency
Redaktur: Sulhi El-Izzi