KIBLAT.NET, Idlib – Hai’ah Tahrir Al-Syam (HTS), faksi jihadis yang mengontrol sepertiga provinsi Idlib, Ahad (14/10), akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi menyikapi kesepakatan Turki-Rusia. Faksi yang dimasukkan dalam daftar teroris PBB karena pernah menyatakan sumpah setia kepada Organisasi Al-Qaidah ini (saat masih bernama Jabhah Nusrah) tidak menolak atau menerima sepenuhnya perjanjian dua Negara penjamin itu.
Poin pertama yang ditegaskan bahwa HTS tidak akan meninggalkan jalan jihad dan perang untuk meraih tujuan revolusi, yaitu melengserkan rezim, membebaskan tahanan dan menjamin kepulangan pengungsi ke Negara Suriah.
Oleh kerenanya, lanjut HTS, senjata kami adalah katub penjamin keamanan revolusi Syam. Senjata kami adalah kekuatan yang bisa melindungi Ahlussunah dan membela hak-haknya serta membebaskan kampung halamannya.
“Kami tidak akan meninggalkan atau menyerahkannya (senjata),” tegas pernyataan dua halaman tersebut.
HTS berterima kasih kepada pihak-pihak di dalam dan luar Suriah yang mencurahkan segala upanya untuk mencegah pembantaian besar dan melindungi Idlib. Akan tetapi, HTS memperingatkan juga kepada pihak-pihak tersebut tentang rencara-rencana tersembunyi penjajah Rusia untuk melemahkan revolusi dan menjadi pengendali secara politik dan militer. Hal ini yang tidak kami terima dalam kondisi apapun.
Terkait keberadaan pejuang asing, pernyataan itu menekankan bahwa mereka sudah menjadi bagian HTS. Apa yang menimpa mereka juga menimpa kami. Apa yang mereka rasakan juga kami merasakannya.
Beberapa hari lalu, HTS menyatakan akan mengeluarkan pernyataan resmi terkait kesepakatan Rusia-Turki. Setelah hampir dua pekan, akhirnya pernyataan ini keluar.
Sikap HTS ditunggu-tunggu banyak pihak karena kelompok itu mengontrol banyak wilayah di Idlib. Selain itu, HTS juga masuk dalam daftar teroris Turki, terlebih Rusia dan Barat.
Kelompok-kelompok pejuang yang berada di Idlib setidaknya terpecah menjadi tiga sikap mengenai perjanjian Turki-Rusia. Kelompok pertama menerima seluruhnya (diwakili faksi FSA dan faksi-faksi dukungan Turki), menolak total (faksi-faksi jihadis member Al-Qaidah) dan pertengahan dari keduanya (diwakili HTS). Namun sampai saat ini penerapakan kesepakatan Turki-Rusia berjalan tanpa halangan.
Sumber: Enabbaladi.net
Redaktur: Sulhi El-Izzi