KIBLAT.NET, Kabul – Gerakan Taliban Afghanistan, Senin (08/10), mendesak warga yang memiliki hak pilih untuk memboikot pemilu parlemen yang akan digelar beberapa hari mendatang. Menurut Taliban, solusi untuk Afghanistan penjajah asing hengkang sepenuhnya.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa Amerika Serikat menggunakan pemilu untuk tujuan tunggal, yaitu melegitimasi kehadiran dan otoritasnya di Afghanistan.
Ia menegaskan, pemilu memberi orang perasaan palsu bahwa ia memiliki hak bebas dalam memberikan suara mereka dalam tujuan jahat, yaitu mengurangi ketidakpuasan mereka atas pendudukan asing seminimal mungkin.
“Solusi nyata untuk krisis Afghanistan terletak pada penarikan sepenuhnya pasukan pendudukan asing dan pemulihan kedaulatan Islam murni,” kata Mujahid.
Pernyataan Taliban ini bertepatan dengan kunjungan utusan AS, Zalmay Khalilzad, yang ditunjuk untuk memimpin upaya perdamaian dengan gerakan tersebut.
Khalilzad bertemu dengan Presiden Ashraf Ghani di Kabul membahas cara-cara untuk mengadakan pembicaraan damai dengan Taliban, yang memerintah negara itu dari tahun 1996 hingga 2001 dan berakhir dengan kampanye militer pimpinan AS.
“Perdamaian adalah proses yang sakral, dan pemerintah Amerika dan rakyat bersatu dengan pemerintah dan rakyat Afghanistan dalam proses ini,” Khalilzad.
Khalilzad, mantan duta besar Afghanistan untuk Afghanistan dan Iraq, bergabung dengan tim Departemen Luar Negeri AS pada bulan September.
Dia dijadwalkan mengunjungi Pakistan, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Qatar minggu ini sebagai bagian dari upaya untuk membujuk Taliban untuk duduk di meja perundingan.
Namun Taliban telah berulang kali menolak tawaran untuk pembicaraan damai atau dukungan untuk pemilihan. Taliban komitmen menempuh jalan jihad untuk menerapkan kembali pemerintahan Islam.
Sumber: Reuters
Redaktur: Sulhi El-Izzi