KIBLAT.NET, Damaskus – Meskipun nampaknya tidak mungkin bagi AS untuk mengubah rencana & strategi militernya di Suriah, pada hari Senin (05/03/2018) Pentagon mengumumkan untuk menghentikan sementara operasi militer dalam kampanye perang melawan ISIS di Suriah. Alasannya, karena pasukan Kurdi YPG sedang sibuk berperang melawan Turki.
Selama ini strategi yang diterapkan Amerika dalam perang melawan ISIS di Suriah adalah “mencari aman”. Di banyak medan pertempuran, AS hanya ambil bagian dalam serangan udara dan dukungan artileri yang menargetkan daerah operasi tempur. Di waktu yang sama, milisi-milisi Kurdi YPG didorong untuk terjun langsung menghadapi musuh di darat sampai mereka berhasil menguasai wilayah.
Di bulan Januari, Turki menginvasi bagian utara Suriah dan menyerang Kurdi YPG di distrik Afrin. Saat itu Ankara pun bersumpah akan terus menyerbu wilayah YPG lainnya yang dimulai dari Manbij dan terus bergerak ke arah timur. Di pihak lain, pasukan milisi Kurdi YPG beserta sekutu-sekutu mereka hanya fokus mempertahankan wilayah di setiap operasi militer.
Situasi itu membuat AS tidak lagi punya opsi untuk meyakinkan YPG mengirim milisi-milisi mereka ke kota-kota gurun di bagian timur & tenggara Suriah yang ada ISISnya. Walaupun untuk saat ini, hal itu bukan masalah besar karena memang wilayah kekuasaan ISIS sudah semakin menyusut.
Eskalasi militer & invasi Turki yang terus meluas menyebabkan Kurdi YPG menjadi tidak efektif lagi bagi strategi AS di Suriah. Implikasi lainnya, pengerahan pasukan AS di Suriah menjadi kurang menemukan urgensinya. Semakin sedikit milisi YPG yang bisa “dimanfaatkan” untuk mempertahankan wilayah kosong bekas kekuasaan ISIS yang sangat luas di Deir Ezzor. Maka cara paling mudah bagi Pentagon adalah mengumumkan “libur” perang melawan ISIS.(Syaf)
Sumber: Antiwar
Redaktur: Yasin Muslim