KIBLAT.NET, London – Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson menegaskan bahwa aktor penyebab tragedi kemanusiaan yang menimpa warga Suriah di Ghouta timur harus bertanggungjawab sepenuhnya. Minggu lalu, akibat dari bom kimia yang dijatuhkan oleh Bashar Assad beserta sekutunya telah menyebabkan sejumlah warga sipil terbunuh.
“Siapa pun yang menggunakan senjata kimia di Suriah, (harus) dimintai pertanggungjawabannya,” ungkapnya sebagaimana dikutip dari Anadolu, Selasa (27/02/2018).
Ucapan Johnson ini muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan mendesak mengenai situasi terakhir di Ghouta Timur. Lebih dari 500 orang telah terbunuh dalam pemboman oleh rezim Suriah.
Menurut badan pertahanan sipil White Helmet, setidaknya 21 orang telah terbunuh di Ghouta Timur sejak Dewan Keamanan PBB mengeluarkan sebuah resolusi pada hari Sabtu lalu. Yang mana dalam hal itu PBB meminta gencatan senjata 30 hari di seluruh wilayah Suriah untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.
“Pesawat tempur rezim Assad masih dilaporkan menjadi sasaran yang mencolok di daerah Ghouta pada hari Senin dan PBB tidak dapat memberikan bantuan apapun. Bantuan kemanusiaan diblokir, “jelasnya.
Johnson melanjutkan, kesengsaraan lain yang menimpa penduduk sipil Suriah yaitu ratusan ribu warga sipil kelaparan di Ghouta Timur. Padahal jarak gudang makanan milik PBB di Damaskus hanya beberapa mil.
“Rezim Assad harus mengizinkan PBB untuk memberikan pasokan tersebut sesuai dengan Resolusi 2401, dan kami menantikan Rusia dan Iran untuk memastikan hal ini terjadi sesuai dengan janji mereka sendiri,” katanya
“Pasukan Assad sekarang membombardir daerah Ghouta Timur, di mana 393.000 orang hidup dalam pengepungan, menanggung apa yang menjadi taktik tanda tangan rezim tersebut, di mana warga sipil kelaparan dan dituntut untuk tunduk,” tukas Johnson.
Sumber: Anadolu
Penulis: Afriza