KIBLAT.NET, Moskow – Pemerintah Rusia khawatir pejuang Suriah memiliki sistem pertahanan udara portabel. Moskow menilai perkembangan oposisi Suriah ini ancaman besar.
“Sistem pertahanan udara portabel yang dimiliki dan digunakan oposisi Suriah merupakan ancaman besar bagi semua pemerintah,” kata juru pemerintah Rusia, Dmitry Piskov, Senin (05/02), seperti dilansir Reuters.
Dia menambahkan bahwa terlalu dini untuk menentukan sudah berapa lama oposisi menggunakan senjata anti pesawat itu. Beradanya senjata ini di tangan “teroris” (sebutan untuk oposisi Suriah) sangat mengkhawatirkan.
Departemen Pertahanan Rusia telah mengonfirmasi, jet tempurnya jenis Sukhoi 25 jatuh ditembak pasukan oposisi Suriah di Idlib. Pilot pesawat sempat menyelamatkan diri dengan parasut namun mendarat di wilayah pejuang. Ia pun menjadi sasaran tembak para pejuang dan tewas.
Gerakan Hai’ah Tahrir Al-Syam (HTS) bertanggung jawab atas penembakan pesawat yang disebut “Tank Udara” tersebut. Pengakuan itu juga disertai rekaman video detik-detik penembakan. HTS mengatakan bahwa operasi tersebut menggunakan peluru kendali anti pesawat yang ditembakkan dengan cara dipanggul.
Rusia menuding Amerika Serikat membekali kelompok-kelompok yang didukungnya di Suriah dengan senjata tersebut, yang akhirnya jatuh ke tangan HTS. Namun, Washington membantah telah mendukung kelompok oposisi Suriah dengan rudal yang pernah menjatuhkan ratusan pesawat Rusia selama perang Afghanistan itu.
Sumber: Reuters
Redaktur: Sulhi El-Izzi