KIBLAT.NET, Riyadh – Arab Saudi kembali menjadi tuan rumah pertemuan seluruh kekuatan oposisi Suriah bulan ini. Pertemuan ini dalam rangka menyatukan langkah oposisi sebelum berangkat ke Jenewa untuk menghadiri negosiasi damai yang ditengahi PBB.
“Berdasar dari kebijakan Kerajaan yang mendukung upaya damai dan memerangi terorisme, dan juga menjawab permintaan oposisi Suriah, akan digelar pertemuan (oposisi Suriah) di kota Riyadh,” kata kantor berita resmi Arab Saudi, SPA, pada Senin (13/11).
Pertemuan ini, lanjutnya, berlangsung antara tanggal 22 hingga 24 November. Tujuan pertemuan ini mendekatkan antara kekuatan dan kelompok oposisi serta menyatukannya menjadi satu delegasi di perundingan jenewa, yang dibimbing PBB.
Arab Saudi telah mendukung pertemuan oposisi yang dikenal sebagai Komisi Tinggi Negosiasi, yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Suriah, Riad Hijab. Badan tersebut mewakili oposisi Suriah dalam perundingan Jenewa di tahun lalu.
Bersamaan dengan itu, sebuah pertemuan oposisi digelar di Mesir. Ada indikasi pertemuan ini difasilitasi oleh Rusia, dengan menggunakan rezim Mesir. Ada juga kelompok oposisi lainnya yang sengaja dibentuk oleh Rusia. Masing-masing mengaku sebagai perwakilan oposisi kepada internasional.
Pertemuan oposisi di Arab Saudi tersebut untuk menyatukan kelompok-kelompok itu. Namun sampai saat ini belum jelas dua kelompok yang mengaku perwakilan oposisi—selain Komisi Tinggi Negosiasi— menghadiri pertemuan itu.
Arab Saudi merupakan pendukung utama oposisi bersenjata Suriah. Dukungan tersebut diberikan dan dikoordinasikan dengan Barat. Riyadh setuju dengan solusi politik di Suriah namun dengan syarat Bashar Assad dan pilar-pilarnya turun dari kuris kekuasaan, syarat yang ditolak keras Suriah dan sekutunya.
Sumber: Reuters Arabic
Redaktur: Sulhi El-Izzi