KIBLAT.NET, Kashmir – Mantan Perdana Menteri Azad Kashmir dan Sekjen Forum Kesadaran Dunia Kashmir meminta PBB untuk membantu menyelesaikan krisis Kashmir.
Dalam perkara ini, Sultan Mehmood Choudhary dan Dr. Ghulam Nabi Fai mendesak PBB untuk menyelesaikan pergolakan yang telah berjalan 70 tahun tersebut.
“Kami menulis untuk mendesak peran kepemimpinan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam menyelesaikan konflik Kashmir yang berusia 70 tahun,” tulisnya dalam sebuah surat pada Rabu (04/10/2017).
Surat tersebut juga memaparkan bahwa konflik di Kashmir telah memakan ratusan ribu korban sipil.
“Lebih dari 100.000 pembunuhan dalam dua dekade terakhir saja termasuk pemerkosaan rutin, penyiksaan, mutilasi, penjarahan, penghilangan, penahanan sewenang-wenang, dan hukuman yang kejam terhadap perbedaan pendapat politik,” tulisnya.
“Konflik Kashmir mungkin adalah konflik paling berbahaya di dunia karena perlombaan nuklir dan rudal spiral antara India dan Pakistan ditambah dengan permusuhan historis yang menyebabkan perang antara dua rival,” tambahnya.
Selain itu, mereka juga meminta pihak PBB untuk mengadakan negosiasi langsung yang melibatkan warga Kashmir, Pakistan dan India dalam suatu perundingan.
“Unsur yang telah hilang dalam upaya penyelesaian adalah representasi politik warga Kashmir di meja perundingan bersama dengan India dan Pakistan,” tegasnya.
Perlu diketahui, Kashmir sendiri merupakan sebuah wilayah di Himalaya yang berpenduduk mayoritas Muslim yang dipegang oleh India dan Pakistan di bagian-bagiannya dan diklaim oleh keduanya secara penuh. Selain itu, ada sepotong kecil wilayah Kashmir juga yang dikendalikan oleh Cina.
Karena hal ini, kedua negara telah bertempur dalam tiga perang yakni pada tahun 1948, 1965 dan 1971 sejak dipartisi pada tahun 1947.
Sumber: Anadolu
Redaktur: Dio Alifullah