KIBLAT.NET, Rakhine- Belakangan masyarakat dunia dihebohkan dengan pemberitaan dari sejumlah kanal media internasional yang mengaku berhasil mewawancarai ARSA di Bangladesh. Mereka yang diwawancarai, mengklaim dirinya sebagai pejuang hingga komandan ARSA.
Pada Kamis (28/09), ARSA akhirnya angkat bicara melalui rilis resminya yang dipublish melalui akun Twitter @ARSA_Official. Dalam pernyataan, ARSA menepis bahwa ada dari anggotanya yang telah melakukan wawancara dengan media-media.
“Kami ingin memberitahu Anda bahwa faktanya ARSA tidak mengizinkan siapapun itu untuk diwawancarai dengan media atas nama ARSA di Bangladesh,” tegasnya.
STATEMENT: (29.9.2017)#ARSA doesn’t authorise any person to be interviewed with any media outlet on its behalf in #Bangladesh. #Rohingya pic.twitter.com/0CADQ5antd
— ARSA_The Army (@ARSA_Official) 28 September 2017
ARSA juga menyayangkan munculnya orang-orang yang belum ada kejelasannya tentang keterlibatannya dengan gerilyawan Rohingya tersebut. Sebaliknya, media-media justru menampilkan orang-orang tersebut dalam pemberitaannya kepada masyarakat dunia.
ARSA menyebutkan dua berita dari Channel News Asia dan France 24 Engglish. Menurut ARSA kedua media tersebut telah menampilkan orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai anggota bahkan komandan ARSA.

“Jack Board mewawancarai Muhammad Rafiq (mengklaim dirinya sebagai wakil komandan ARSA) dan juga Abul Alam (mengklaim dirinya sebagai pejuang ARSA) dalam sebuah tulisan yang berjudul ‘Fleeing Rohingya fighters accept suffering and exile in exchange for world’s attention‘ yang dipublikasikan oleh Channel News Asia,” ungkap ARSA.
“(Begitu pula) France 24 Engglish yang mewawancarai seseorang bernama Armen (yang mengklaim dirinya sebagai komandan lokal ARSA),” sambungya.

Hasil wawancara France 24 Engglish tersebut dipublikasikan dalam bentuk video di Youtube yang berdurasi kurang dari 2 menit. Sementara itu, sosok Armen dalam video itu ditampilkan dengan wajah yang diblur. ARSA dengan tegas menyatakan bahwa mereka yang diwawancarai tersebut bukanlah wakil ARSA.
“ARSA tidak bertanggung jawab atas kata-kata yang diucapkan oleh individu-individu ini karena mereka bukan perwakilan resmi ARSA,” pungkasnya.
Reporter: Syafi’i Iskandar
Editor: Jon Muhammad