KIBLAT.NET, Sahel – Jamaah Nusrah al-Islam wal Muslimin (JNIM) afiliasi al-Qaidah di Afrika Barat dan Sahel mengumumkan telah melancarkan serangkaian serangan terhadap pasukan Perancis di utara Mali dalam beberapa pekan terakhir.
Pada Kamis (03/07), sebuah bom improvisasi JNIM menghantam pasukan Perancis yang tengah berpatroli di dekat kota Tessalit wilayah Kidal di bagian utara Mali. Sumber media lokal melaporkan bahwa empat tentara Perancis mengalami kritis akibat terkena serangan dadakan atau ambush oleh pejuang-pejuang JNIM. Tidak lama kemudian sejumlah pejabat Perancis mengkonfirmasi kabar tersebut.
Sepekan yang lalu, JNIM menyatakan telah melancarkan serangan sejenis yang menyasar sebuah kendaraan militer Perancis di sebuah tempat berjarak 25 mil di sebelah utara Kidal. Sebelumnya, pada tanggal 8 Juli JNIM juga mengklaim bom IEDs mereka berhasil melukai tiga tentara Perancis lainnya di Tessalit.
Selanjutnya, di akhir Juli lalu kelompok jihadis Afrika ini merilis pernyataan bahwa pejuang-pejuang mereka meng-ambush konvoi militer Perancis dengan menggunakan bom IEDs di dekat Menaka, wilayah Gao. Di lain pihak, otoritas Perancis belum berkomentar mengenahi ketiga insiden tersebut.
Tanggal 17 Juli, markas gabungan militer Perancis dan pasukan PBB yang berlokasi di dekat Tessalit dihujani beberapa tembakan mortir. JNIM sendiri belum mengeluarkan pernyataan terkait serangan artileri mortir ini, namun memang basis militer asing itu sudah menjadi langganan rutin hujan artileri kelompok-kelompok jihadis sejak sebelum JNIM terbentuk.
Dari awal 2017, menurut data kompilasi LWJ, pasukan Perancis sudah 12 kali menjadi sasaran serangan-serangan jihadis yang terencana dan terkoordinasi. Ini termasuk sebuah operasi ambush mematikan yang menyasar patroli serdadu Perancis di dekat perbatasan Burkina Faso Januari silam. Dua tentara Perancis dilaporkan dalam kondisi kritis, sementara seorang lainnya meregang nyawa. Menurut data resmi versi militer, ini adalah korban kesembilan tentara Perancis yang tewas dalam misi mereka “Operasi Barkhane”.
Selain data tersebut di atas, JNIM masih memiliki daftar hasil amaliyat selama beberapa pekan terakhir di berbagai wilayah Mali. Di antaranya, beberapa kali operasi ambush terhadap aparat keamanan nasional Mali di wilayah Gao & Mopti, dan serangan pertama JNIM di perbatasan Burkina Faso. Yang terakhir ini menunjukkan adanya kolaborasi antara kelompok-kelompok jihadis di Burkina Faso dengan Ansharul Islam, dan JNIM. Dan, Ansharul Islam diyakini memiliki hubungan yang erat dengan Katibah Macina di bawah JNIM. [hun]
Sumber: TLWJ
Redaktur: YasinMuslim/TLWJ