KIBLAT.NET, Baghdad – Juru bicara Koalisi Internasional Pimpinan AS, John Dorian, Selasa (04/10), mengumumkan bahwa pasukan Turki bukan bagian Pasukan Koalisi Internasional yang bertugas memberi dukungan pasukan Irak.
“Keberadaan pasukan Turki di Irak adalah ilegal dan tanpa persetujuan resmi dari pemerintah Irak,” kata Dorian dalam sebuah pernyataannya.
Koalisi Internasional, lanjutnya, merupakan gabungan negara-negara yang mendapat persetujuan resmi dari pemerintah Irak. Gabungan negara ini ikut serta dalam operasi udara menargetkan ISIS dan memberi dukungan udara serta logistik kepada pasukan lokal.
Sebelumnya, parlemen Irak menggelar voting untuk menyikapi keputusan parlemen Turki yang menambah luas keberadaan militer Turki di utara Mosul, Irak. Parlemen sepakat menolak keputusan Turki itu.
Bahkan, pernyataan parlemen Irak meminta pemerintah memanggil Duta Besar Turki di Baghdad untuk menyampaikan penolakan ini. Selain itu, pernyataan itu juga meminta Turki menghormati kedaulatan Irak.
Sebagaimana diketahui, saat ini pemerintah Irak didukung kekuatan pimpinan AS dan milisi Syiah serta Kurdi tengah mempersiapkan pertempuran membebaskan Mosul. Kendati kampanye militer besar-besaran itu belum resmi dimulai, namun pertempuran di pinggiran kota terbesar kedua di Irak itu sudah berlangsung.
Kampanye militer ini tidak serta merta membuat warga Mosul gembira. Pasalnya, melihat operasi militer di sejumlah wilayah sebelumnya, warga menjadi korban paling dirugikan. Selain ancaman kebrutalan pertempuran, milisi-milisi Syiah juga menjadi hantu yang setiap waktu mengancam jiwa mereka.
Reporter: Sulhi El-Izzi
Sumber: iraqakhbar.com