KIBLAT.NET, Ankara – Pernyataan Perdana Menteri Turki Binali Yildirim terkait normalisasi hubungan dengan Suriah menuai kontroversi. Pasalnya, hal itu dianggap opini publik Turki yang diwakili negara.
Dalam hal ini, Wakil Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Yasin Oktay mengatakan bahwa hingga saat ini normalisasi tersebut masih mengalami kendala. “Yang menjadi kendala adalah posisi Bashar Assad sebagai kepala negara,” katanya seperti dikutip Arabi21, Rabu (13/07)
Oktay mencatat bahwa PM Yildirim mengoreksi pernyataannya di hadapan para kepala daerah Partai Keadilan dan Pembangunan, yang menekankan bahwa “tidak dimaksudkan untuk menormalkan hubungan dengan Suriah, dengan Bashar Assad”.
Setelah diangkat menjadi PM Turki menggantikan Ahmed Davutoglu pada 24 Mei lalu, Yildirim memang menyebut bahwa pemerintahannya akan membuat hubungan baik dengan negara-negara tetangga.
Dia berjanji bahwa pemerintahnya akan bekerja untuk memperkuat ikatan persahabatan dan mengatasi permusuhan.
“Mulai sekarang kami akan bekerja untuk meningkatkan persahabatan dengan semua negara di Timur dan sekitarnya Mediterania. Kami akan mencoba untuk meminimalkan perbedaan,” kata Yildirim dalam sebuah pernyataan.
Reporter : M. Rudy
Sumber : Arabi21