KIBLAT.NET – Ibnu Katsir meriwayatkan:
“Ada seorang Mujahidin yang berjuang di negeri Romawi. Ketika melakukan penyerangan di Roma, ia melihat seorang wanita Romawi sedang duduk di dalam sebuah benteng. Ia pun tertarik kepadanya dan mengirim pesan bagaimana cara ia bisa mendapatkannya.
Dia menjawab, ‘Segera setelah engkau menaklukkan daerah ini, kemudian datanglah ke benteng, dan engkau dapat memiliki diriku.’ Segera setelah wilayah tersebut ditaklukkan oleh umat Islam, ia melakukan seperti yang diminta si wanita.
Sejak saat itu, tidak ada pertempuran satu pun yang ia ikuti. Ia hanya berdua dengan si wanita di dalam benteng. Hal ini menyebabkan beberapa sahabatnya sedih dan kecewa. Setelah beberapa saat, mereka pergi ke benteng di mana ia tinggal dengan wanita ini.
Mereka berkata kepadanya, ‘Apa yang terjadi dengan semua Qur’an yang engkau tahu? Apa yang terjadi pada ilmumu? Apa yang terjadi dengan puasamu? Apa yang terjadi dengan jihadmu? Apa terjadi pada shalatmu?’
Dia menjawab, ‘Ketahuilah bahwa saya lupa semua Al-Qur’an kecuali ayat ini:
‘Orang-orang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).’ (QS. Al-Hijr: 2-3)
Sekarang, saya memiliki kekayaan dan anak-anak bersama mereka.”
Penulis : Dhani El_Ashim
Al-Bidayah wan Nihayah (11/68).