KIBLAT.NET, Kudus — Tahun ini umat Islam merayakan Idul Fitri secara serempak. Di desa Peganjaran, Kudus, pagi ini kaum Muslimin dan Muslimat turun ke masjid dan tanah lapang untuk melaksanakan shalat Idul Fitri.
Salah satunya, pelaksanaan shalat Idul Fitri di lapangan masjid As Salamah. Sekitar 500 kaum Muslimin dan Muslimat berduyun-duyun untuk melaksanakan ibadah sunnah sebagai pertanda akhir dari bulan suci Ramadhan.
Bertindak sebagai imam dan khatib adalah Ustadz. Thoriquddien atau Abu Rusydan. Dalam khutbahnya, khatib menjelaskan tentang hakekat taqwa.
“Taqwa memiliki makna yang luar biasa dia adalah kumpulan kebaikan sumbernya semua kebaikan, prosesnya kebaikan yaitu ketundukan dan ketaatan kepada Allah azzawajalla dan hasil akhirnya juga kebaikan,” ujar Ustadz Abu Rusydan.
Taqwa ini diibaratkan sebuah perlombaan, orang yang bertaqwa itu dari manapun ia mulai maka ia akan sampai pada titik akhir yang mulia atau mendapat kemuliaan.
“Dia pasti akan naik podium kehormatan dengan dipuji dan dimuliakan,” imbuhnya.
Ustadz menjelaskan baha sifat kehidupan akhirat itu adalah kebahagiaan bagi orang yang bertaqwa (Darul akhirah lil adzkiya) dan sifat kehidupan dunia diperuntukkan bagi orang orang yang kuat (Hayatud dunya lil aqwiya).
Maka dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang disandarkan kepada sahabat Abu Hurairah, bahwa seorang mukmin yang kuat baik ruhiyah atau jismiyah lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, walaupun pada keduanya ada kebaikan.
“Maka pasti akan menguasai dunia bagi mukmin yang bertaqwa dan juga kuat,” tegas Ustadz Abu Rusydan.
Ustadz menjelaskan bahwa orang-orang kafir akan sangat takut jika kaum mukminin itu bisa menguasai SDM, SDA dan juga persatuan. Dan hari ini faktanya semua itu dikuasai oleh orang kafir.
“Ini adalah ujian bagi kaum muslimin, dan itu semua perlu diperbaiki jika kaum muslimin ingin memenangkan kehidupan di dunia,” ujarnya.
Poros yang kedua untuk memenangkan kehidupan dunia yaitu memiliki kekuasaan politik dan mampu melaksanakannya di tengah-tengah kehidupan umat manusia.
Di akhir khutbah Ustadz Abu Rusydan berpesan secara khusus kepada para ummahat agar menjadi madrasah awal bagi generasi islam, peran yang paling penting ini harus dipikul dengan sungguh-sungguh oleh para ummahat. Jangan sampai para ummahat yang menjadi tauladan atau figur bagi generasi islam mengambil contoh dari wanit wanita yang keji. Ambillah contoh para ummahatul mukminin yang telah tercatat dalam sejarah dan juga di dalam alquran seperti istri Imran ibunya Maryam neneknya Nabi Isa alaihis salam.
“Seorang muslimah memiliki peran yang sangat penting di dalam melahirkan generasi yang bertaqwa dan generasi yang kuat,” tegas Ustadz.
Suasana pagi yang cukup cerah menjadikan perayaan Idul Fitri ini semakin semarak. Usai khutbah, jamaah shalat Idul Fitri dengan tertib meninggalkan lokasi untuk kembali ke rumah masing-masing menjalankan tradisi rutin Idul Fitri selanjutnya.
Reporter : Ahmad
Editor : Muhammad Rudy