KIBLAT.NET, Jakarta — Ulama Suriah Prof. Dr. Rajab Dieb menjelaskan tafsir makna Surat Al ‘Ashr saat memberikan tausiyah dalam Kajian Tauhid di Masjid Istiqlal. Tetapi, dia tak sedikitpun mengungkapkan kondisi umat Islam di negaranya atau berita Suriah yang tengah dilanda konflik.
“Manusia tidak dihitung masa umurnya, tetapi dengan ilmu dan amal yang dimilikinya,” kata Syeikh Rajab mengawali tausiyahnya di hadapan lebih dari 1.000 jamaah Kajian Tauhid KH Abdullah Gymnastiar, Ahad (08/11).
Mursyid Naqsabandiyah Suriah itu menjelaskan bahwa Al-Ashr bisa bermakna shalat Ashar dan masa hidup manusia. Terkait makna shalat Ashar, Nabi sangat mementingkan waktu Ashar. Orang yang meninggalkan shalat Ashar, terang Syaikh Rajab, ibarat orang meninggalkan rumah saat pagi, dan saat pulang dia tidak menjumpai seluruh harta dan anak istrinya.
Sayangnya, dalam kesempatan itu ulama yang baru saja selesai menyusun tafsir Al-Quran itu tak sedikitpun menyinggung berita Suriah dan kondisi umat Islam di negara asalnya. Seperti diketahui, saat ini Suriah tengah dilanda konflik yang telah memasuki tahun kelima. Belakangan negara-negara adidaya turut melibatkan diri dalam konflik yang telah menelan lebih dari 250.000 korban jiwa itu.
Saat kiblat.net berusaha menanyakan langsung berita Suriah dan kondisi kaum Muslimin di sana kepada Syaikh Rajab seusai acara, panitia mencegah. Panitia berdalih kedatangan ulama Suriah itu hanya dalam rangka dakwah, sehingga tidak boleh dikaitkan dengan urusan politik.
“Beliau no comment untuk masalah itu,” kata Nizar Mashadi selaku panitia yang mengurusi lawatan Syaikh Rajab di Indonesia.
Reporter : Imam S – Syafii.
Editor: Hamdan