KIBLAT.NET, Arsal – Tentara Lebanon menahan 50 orang dalam penggerebekan di kota-kota dan kamp-kamp pengungsi Suriah di utara negara itu, demikian militer mengatakan, pada Kamis (30/10). Langkah ini adalah bagian dari tindakan keras setelah pertempuran dengan orang-orang bersenjata selama akhir pekan.
Tentara telah melancarkan beberapa penggerebekan sejak bentrokan antara pejuang dengan tentara di dalam dan di sekitar kota utara Tripoli dari hari Jumat sampai hari ahad, beberapa pertempuran terburuk tumpah ke Lebanon dianggap sebagai dampak yang meluas dari perang Suriah.
Tentara bergerak ke kota-kota al-Minya, Mashta Hassan, Mashta Hammoud dan kamp-kamp pengungsi di kota Behneen pada hari Rabu (29/10).
Sebanyak 50 tahanan itu umumnya berasal dari Suriah, tapi sembilan tahanan asal Lebanon dan satu warga Palestina, kata pernyataan militer.
Dalam salah satu penggerebekan, tentara menyita sejumlah senjata termasuk roket peluncur granat serta peralatan komunikasi, kata pernyataan itu.
Tentara juga menghentikan seorang pria di sebuah pos pemeriksaan dekat kota perbatasan Lebanon utara Arsal, pria itu mengaku sebagai penyelundup senjata untuk pejuang di daerah itu.
Pertempuran di utara pada akhir pekan menewaskan sedikitnya 11 tentara, delapan warga sipil dan 22 pejuang, klaim sumber-sumber keamanan.
Pertempuran itu menandai kekerasan terburuk di Lebanon terkait perang di Suriah sejak awal Agustus, ketika pejuang revolusi melancarkan serangan ke Arsal dan mengambil sekitar 20 tentara sebagai tawanan.
Di tenggara, dekat perbatasan Suriah, aparat keamanan menangkap 12 warga Suriah karena dicurigai menjadi anggota kelompok jihad yang terlibat dalam pertempuran di Arsal dan memasuki negara itu secara ilegal, demikian militer mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah, pada Kamis (30/10).
Sumber: Worldbulletin
Penulis: Qathrunnada