KIBLAT.NET, Tripoli – Para pejabat keamanan dan politisi Lebanon mengatakan militer berhasil merebut wilayah di Tripoli dari para mujahidin setelah terlibat pertempuran yang menewaskan 11 tentara dan delapan warga sipil.
Selasa pagi, (28/10) tadi terpantau begitu tenang setelah meletusnya pertempuran semalam, antara tentara Lebanon dengan mujahidin di sekitar Tripoli, sebuah kota Muslim Sunni tempat berlangsungnya sejumlah pertempuran.
“Operasi sudah selesai dan tentara memasuki daerah di mana orang-orang bersenjata berada untuk membersihkan mereka,” Samir Jisr, seorang politisi dari Tripoli, kepada Reuters.
Menurut sebuah sumber keamanan, tentara belum bisa mengambil satu posisi terakhir yang dikuasai oleh mujahidin Lebanon.
Daerah yang direbut oleh tentara pada hari Senin (27/10) termasuk masjid yang digunakan sebagai markas oleh mujahidin bersenjata di Bab al-Tabbaneh wilayah Tripoli. Warga sipil sebelumnya telah diizinkan meninggalkan area pertempuran di bawah gencatan senjata kemanusiaan yang diminta oleh para pemimpin Sunni setempat.
Tembak-menembak singkat sempat terjadi ketika tentara mulai memasuki dan menyisir daerah tersebut. Tidak jelas ke mana mujahidin itu pergi. Sumber-sumber keamanan mengatakan beberapa pejuang kemungkinan membiarkan wilayah itu ditinggal dengan warga sipil.
Pertempuran juga terjadi di bagian lain di wilayah utara, dekat kota al-Minya dan Bahneen, yang menewaskan dua tentara dalam penyergapan. Tentara menggunakan helikopter tempur untuk menembaki posisi pejuang untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir.
Politisi di Lebanon yang terpecah di lapangan politik, telah mengutuk kekerasan di Tripoli, kota terbesar kedua Lebanon dan basis bersejarah bagi kelompok Sunni.
Perdana Menteri Tammam Salam bertemu dengan menteri dan pejabat keamanan pada hari Senin, ia mengatakan “operasi itu diperlukan untuk melanjutkan konfrontasi”, kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Sumber: Worldbulletin
Penulis: Qathrunnada